Jakarta | Kongres XVI Fatayat NU yang dilaksanakan tanggal 1-4 Juli 2010, enimbulkan kekecewaan sebagian peserta dan peninjau karena kandidatnya tidak terpilih. Meski begitu, acara yang diadakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur itu, berjalan lancar.
“Bagi saya, Ummi sangat berkulitas untuk bertanding, dia Juri MTQ Internasional, tetapi inilah hasil akhirnya,” ucap Ketua Fatayat NU Aceh, Abriati Yusuf.
Menurut Abriati, hal tersebut tidaklah menyurutkan semangat para kader untuk terus membaktikan diri di Fatayat. Semua kandidat dan pendukung harus ikhlas menerima hasil Kongres tersebut.
“Hal ini tentu tidak mengurangi semangat kandidat dan pendukung untuk tetap bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk mengembangkan Fatayat ke depan,” ungkap Abriati.
Pernyataan serupa juga diungkapkan Ummi Khusnul, seorang kandidat yang tidak berhasil lolos sebagai ketua.
”Saya ikhlas tidak terpilih, Insya Allah ada hikmah dan ada hal lain yang lebih baik untuk saya kerjakan,” ujar Ummi Khusnul, usai pemilihan Ketua Fatayat NU.
Ummi Khusnul adalah satu dari empat kandidat yang diunggulkan. Tiga lainnya yaitu, Ida Fauziah, Neng Dara dan Ratu Dian. Setiap kandidat memiliki kapasitas masing-masing untuk mengisi kursi ketua.
Pada putaran pertama Neng Dara dan Ratu Dian tersisih, karena tidak memenuhi kuota suara untuk melaju ke putaran kedua yaitu sebanyak 50 suara.
Setelah melewati persaingan ketat, akhirnya Hj. Ida Fauziah terpilih sebagai Ketua Fatayat NU masa khidmat 2010-2015, dengan perolehan 266 suara. Mengalahkan pesaing beratnya Hj. Ummi Khusnul Khatimah, yang memperoleh 117 suara dari 383 suara yang ada.(jannah)
0 komentar on "Sukses Fatayat, Sukses Perempuan"
Post a Comment
Tulis Komentar Sahabat