rss

May 2, 2010

Pergerakan Akan Lahir Kembali

Oleh: Nat Riwat

(Catatan Meu-Keuraleup Ulee)


Sepi, sunyi, senyap, itulah yang terjadi di Pergerakan yang telah kita cintai ini, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Banda Aceh telah memiliki kader ratusan bahkan ribuan orang. Dokumentasi, foto-foto yang tersimpan rapi di sekretariat hanya menjadi kenangan masa lalu, bakti sosial di Aceh singkil, Cash for Work di Lamteumen dan Perumnas Ajuen mengingatkan sahabat-sahabat akan kejayaan PMII.

Itu hanya secuil kegiatan PMII kota Banda Aceh yang tersebut, masih banyak lagi yang telah menjadi kenagan manis, kenangan asin, dan kenangan yang sudah bau tikus, karena telah dimakan tikus.

Entah apa yang membuat PMII di Aceh menjadi Organisasi yang “mati enggan hidup tak mampu”, pengkaderan kah..? atau kader yang dimiliki tidak ter-koordinir, begitulah lazimnya PMII dari tahun 60-an dulu.

Kita semuanya mungkin setuju kalau PMII di luar pulau aceh tak sepaerti itu, pergerakan demi pergelagakan dilakukan bersama rakyat, mulai masalah minyak tanah sampai meng-kritik orang-orang di gedung terhormat.

Tanggung jawab seorang kader adalah selalu menemani organisasi dalam kondisi dan situasi apapun, pemimpin hanya mengontrol dan memfasilitasi ragam kegiatan, semua kader sama posisi, semua kader berhak menjadi pemimpin, semua kader bertanggungjawab terhadap organisasi.

PMII hari ini, khususan Cabang Kota Banda Aceh yang tercinta, membuat para pendahulu, dan alumni sedih bahkan ada yang kecewa terhadap persoalan yang terjadi saat ini, kemana pak ketua yang terhormat, kemana kadermu, berikan mereka “pil kuat” agar dapat menjalankan roda organisasi ini.

Kepekaan seorang kader menjadi ujung tombak sebuag pergerakan, mahasiswa yang aktif terhadap kegiatan-kegiatan biasanya dia menjadi pengarah kemana tombak itu melaju.

Generasi setelah sembilan delapan, mungkin juga bisa dikatakan sampai tahun dua ribu tiga, menjadi pembicaraan dibanyak kalangan dari elit pilotik sampai masyarakat waroeg kupi. Mereka yang memperjuangkan hak-hak rakyat.

Sistem yang membuat kita demikian rupa, peratuaran-peraturan yang memanjakan mahasiswa menjadi bumerang bagi lembaga-lembaga pergerakan, ini sudah membuat mereka-mereka itu para pencetus telah berhasil “mengamankan negara” sehingga tak ada lagi “pengontrol” dan yang mengingatkan mereka ketika berbuat tidak sewajarnya.

Mahsiswa yang dulunya dikenal “agen of change” sang pembawa perubahan menjadi pendengan budiman dah selalu melihat, menikmati serta menerima apa adanya, menerima segalanya.

“Mahasiswa sekarang adalah Mahasiswa selemah-lemahnya Mahasiswa”, yang tidak mampu mencegah dengan tangan, tak mampu mencegah dengan mulut (demo), yang terjadi saat ini adalah mahasiswa yang mencegah kemungkaran melalui hati saja, itula selemah-lemahnya Mahasiswa.

Berpulang pada pertemuan pertama dengan status mahasiswa, doktrin pertama yang diberikan adalah “jadilah mahasiswa yang shaleh dan shalehah, taat dan patuh kepada guru(dosen,ulama,umara dan atasan-mu).niscaya kamu akan diberkahi.

Tak perlu ragu, tak perlu bimbing, mahasiswa yang telah di bekali pemikiran Manja, keinginannya hanya “ bobo di pangkuan mama” makan nasi maunya di-suapin, dan sebagainya.

Mahasiswa yang tak pernah dibekali lagi dengan ketegasan, membuat tidak kreatif, membuat menerima apa adanya, menjadikan mereka tak peduli dengan lingkungan.

Pelan tapi pasti, Mahasiswa yang mampu seperti “mahasiswa `98” akan lahir dari wadah Pergerakan, tapi entah di PMII Aceh, Sumatera, Sulawesi, Irian Jaya, Jawa pulau-pulau nusantara lain, yang pasti ia akan lahir dan datang kembali.

Semoga saja pergerakan demi pergerakan akan lahir kembali di negeri pertiwi ini, khususnya di seuramoe mekkah ini, negeri yang dulunya dikenal sangat berdaulat, megah dan “meuchuhu” sampai ke-dunia luar.(*)

Penulis adalah mantan Ketua Cabang PMII Banda Aceh 2008-2009

0 komentar on "Pergerakan Akan Lahir Kembali"

Post a Comment

Tulis Komentar Sahabat

Haba Pergerakan

Hai semua!!!

Kok bengong aja ni? Tak tahu mau ngerjain apa ya? Makanya gabung nulis di situs pergerakan. Tak ada ruginya deh kalau sahabat-sahabat sering buka situs ini, karena di sini tempat kita untuk berbagi. Seperti yang satu ini.

Bagi sahabat-sahabat pergerakan yang mau nambah uang saku tuk bantu kurangin beban ortu di kampung, ada info menarik nie. Mau tahu? Makanya gaul dong sesama warga pergerakan.

Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh membutuhkan tenaga untuk membantu pengerjaan supply buku. Jumlah bukunya sekitar 80 ribu eksamplar. Honornya juga lumayan lho.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi sahabat Nazarullah atau datang aja ke Mabes PMII Aceh setiap hari dan malamnya. Kalau mau sich!!

Lowongan Tempat Tinggal Gratis


Sahabat-sahabat warga pergerakan PMII Aceh yang saat ini menghabiskan banyak biaya untuk bayar kos, PMII Aceh menawarkan tempat tinggal GRATIS untuk sahabat-sahabat semua. Dengan fasilitas dua kamar tidur di lantai II, air PDAM dan sumur, listrik dan tiga kamar mandi.

Bagi sahabat-sahabat yang berminat dapat menghubungi Sekretaris Umum PMII Aceh atau datang langsung ke Mabes PMII Aceh setiap hari dan malamnya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Ingat, kesempatan ini dibatasi untuk 4 warga pergerakan.

"Zikir, Fikir dan Amal Shaleh"